BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu , tetapi system kesehata suatu Negara. Walaupun belum ada survey nasional sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita DM ini semakin meningkat,terutama pada kelompok umur dewasa keatas. Oleh karena itu dibutuhkan suatu diit yang benar dalam menghadapi penyakit ini.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Ilmu Gizi
2. Untuk menjelaskan betapa pentingnya diit yang dilakukan untuk penanganan DM
3. Untuk mengetahui langkah-langkah untuk melakukan diit pada penderita DM
C.Ruang lingkup
Dalam penulisan makalah ini ,penulis memberikan pembatasan yaitu hanya tentang DM dan diit yang dilakukan untuk penanganannya.
D.Metode Penulisan
Adapun metode yang yang kami lakukan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Pengumpulan sumber data melalui studi di perpustakaan
2. Mencari literature di internet
3. Diskusi kelompok
E.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan kelompok ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode
Penulisan, Ruang Lingkup, Dan Sistematika Penulisan
BAB II : Pembahasan terdiri dari Pengertian DM, jenis-jenis DM, Penyebab DM, Patofisiologi, Gejala DM, Penyulit ( komplikasi ) DM, Pilar pengelolaan DM, Tujuan diit, Syarat diit.
BAB III : Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang terjadi akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah ( Hiperglikemia ) dan dalam urin ( glukusoria ) baik absolute (tidak ada insulin sama sekali ) maupun relative( jumlah insulin cukup /sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang ). Penyakit ini tidak hanya berpengaruh pada individu saja , tetapi juga berdampak pada system kesehatan suatu Negara. Saat ini penanggulangan DM belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, system saraf, hati, mata dan ginjal.
B. Jenis – jenis Diebetes Mellitus
Ada 2 macam tipe DM :
1. DM type I atau DM yang tergantung pada insulin. DM ini disebabkan akibat kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karena kerusakan dari sel beta pancreas. Gejala yang menonjol adalah terjadinya sering kencing(terutama malam hari),sering lapar dan sering haus ,sebagian besar penderita DM ini berat badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi pada usia muda dan membutuhkan insulin seumur hidup.
2. DM type II atau DM yang tidak trgantung pada insulin. DM ini disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik ,kadar insulin dapat normal rendah atau bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada/kurang. Akibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi sehingga terjadi hiperglekemia,75% dari penderita DM ini dengan obesitas atau kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia 30 tahun.
C. Penyebab Deibetes Mellius
Diabetes mellitus disebabkan karena beberapa hal yaitu :
1. Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.
2. Obesitas (kegemukan)
Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.
Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.
3. Faktor genetis
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.
4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.
5. Penyakit dan infeksi pada pankreas
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.
6. Pola hidup
Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.
Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.
D. Patofisiologi
Insulin adalah hormone yang dikeluarkan oleh sel beta pancreas insulin diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pinti masuknya glukosa kedalam sel yang akhirnya dimetabolisme menjadi tenaga. Yang terjadi pada DM type 2,reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel kurang jumlahnya. Reseptor insulin diibaratkan sebagai lubang-lubang kunci pintu masuk kedalam sel . Akibatnya glukosa yang masuk kedalam sel sedikit sedangkan kedalam pembuluh darah meningkat.
E. Gejala Diabetes Melitus
1. Banyak kencing (poliuri)
2. Banyak makan (poliphagi)
3. Banyak minum (polidipsi)
4. Lemah
5. Kesemutan pada jari tangan dan kaki
6. Gatal-gatal
7. Penglihatan kabur
8. Gairah seks menurun
9. Luka sukar sembuh
F. Penyulit (Komplikasi)
Jika kadar gula dalam darah terus tinggi lama kelamaan akan timbul penyulit (komplikasi).Penyulit dibagi 2 yaitu
1. Komplikasi Akut
a. Komplikasi akut yang paling berbahaya adalah terjadinya hipoglikemia atau kadar gula darah sangat rendah, karena dapat mengakibatkan koma ( tidak sadar ) bahkan kematian bila tidak ditolong. Keadaan hipoglikemia ini biasanya dipicu Karen penderita tidak patuh dengan jadwal makanan ( diit ) yang telah ditetapkan, sedangkan penderita tetap minum obat anti diabitika atau mendapatkan infeksi insulin. Gejala-gejala terjadinya hipoglikemia adalah rasa lapar, lemas, gemetar, sakit kepala, keringat dingin dan bahkan sampai kejang-kejang.
b. Koma pada penderiata DM juga dapat disebabakan karena tingginya kadar gula dalam darah yang biasanya dipicu adanya penyakit infeksi atau karena penderita DM tidak minum obat atau mendapatkan insulin sesuai dosis yang di anjurkan. Gejala dari hipoglikemia adalah rasa haus, kulit hangat dan sering mual dan muntah, nyeri abdomen, pusing dan poliuria. Karena sulit untuk membedakan komplikasi karena hipo atau hiperglikemia maka dianjurkan kalau ada gejala-gejala seperti diatas pada penderita DM, lebih baik segera ditolong dengan diberikan air gula atau permen, kemudian penderita segera dikirim ke rumah sakit.
2. Kompilkasi kronis
Bila sudah terjadi komplikasi yang mengakibatkan tingginya kadar gula darah dalam waktu lama seperti ganguan pada saraf, mata, hati, jantung, pembuluh darah dan ginjal. Selain upaya menurunkan kadar gula dengan obat antibiotik/insulin dan terapi diit, pada pengobatan untuk komplikasinya. Diit yang ditujukan untuk mengurangi/menyembuhkan komplikasi tersebut ( misalnya kadar kolesterol yang tinggi, diit diarahkan juga untuk menurunkan kadar kolesterol tersebut ).
G. Pilar pengelolaan DM
1. Edukasi/ penyuluhan
2. Diet/perencanaan makan
3. Latihan jasmani
4. Intervensi farmakologis
H. Tujuan Diit
1. Mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal
2. Menjaga kadar lipid darah dalam batas normal
3. Memberi cukup energi untuk mencapai berat badan normal
4. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal
I. Syarat Diit
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi. Makanan dibagi menjadi 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk <10% dari kebuthan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan dibatasi, yaitu ≤ 300 mg/hari.
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi total.
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif adalah bahan pemanis selain sakarosa. Ada dua jenis gula alternatif yaitu yang bergizi dan yang tidak bergizi. Gula alternatif bergizi adalah fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol, monitol, dan silitol, sedangkan gula alternatif tak bergizi adalah aspartam dan sakarin. Penggunaan gula alternatif hendaknya dalam jumlah terbatas. Fruktosa dalam jumlah 20% dari kebutuhan energi total dapat meningkatkan kolesterol dan LDL, sedangkan gula alkohol dalam jumlah berlebihan mempunyai pengaruh laksatif.
7. Asupan serat dianjurkan 25gr/ hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat di dalam sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan serat sehari.
8. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari. Apabila mengalami hipertensi, asupan garam harus dikurangi.
9. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup, penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.
MACAM DIET DM
Macam | Energi/kal | Prot/gr | Lemak/gr | KH/gr |
I | 1100 | 43 | 30 | 172 |
II | 1300 | 45 | 35 | 192 |
III | 1500 | 51,5 | 36,5 | 235 |
IV | 1700 | 55,5 | 36,5 | 275 |
V | 1900 | 60 | 48 | 299 |
VI | 2100 | 62 | 53 | 319 |
VII | 2300 | 73 | 59 | 369 |
VIII | 2500 | 8O | 62 | 396 |
KADAR GULA DARAH SEWAKTU DAN PUASA UNTUK PENYARINGAN DAN DIAGNOSA DM (mg/dl)
Kadar Glukosa | Bukan DM | Belum pasti DM | DM | ||||
Kadar Glukosa darah sewaktu | | | | ||||
Plasma Vena | | < 110 | 110 - 199 | ≥ 200 | |||
Darah Kapiler | < 90 | 90 - 199 | ≥ 200 | ||||
| | | | | | ||
Kadar glukosa darah puasa | | | | ||||
Plasma Vena | | < 110 | 110 - 125 | ≥ 126 | |||
Darah Kapiler | | < 90 | 90 - 109 | ≥ 110 | |||
Gula dan Pemanis
Ø Sukrosa : 16 kalori/sdt
Ø Fruktosa : 11 kalori/sdt
Ø Xylitol :16 kalori/sdt
Ø Aspartam : 4 kalori/sdt
Ø Sakarin : 300-400 kali lebih manis dari gula
Ø Sorbitol : 600 kali lebih manis dari gula
BAHAN MAKANAN SEHARI
( DALAM SATUAN PENUKAR )
Bahan Makanan | 1100 KKal | 1300 KKal | 1500 KKal | 1700 KKal | 1900 KKal | 2100 KKal | 2300 KKal | 2500 KKal | |
Mkn pokok | 2,5 | 3 | 4 | 5 | 5,5 | 6 | 7 | 7,5 | |
Ikan/penukar | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | |
Daging/penukar | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | |
Tempe/penukar | 2 | 2 | 2,5 | 2,5 | 3 | 3 | 3 | 5 | |
Sayuran A | S | S | S | S | S | S | S | S | S |
Sayuran B | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 |
Buah/penukar | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
Susu/penukar | - | - | - | - | - | - | - | - | - |
Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan Penukar
Bahan Makanan Penukar | Energi (kkal) | KH (g) | P (g) | L (g) |
I.Sumber KH | 175 | 40 | 4 | - |
II. Protein Hewani : | | | | |
Ø Rendah lemak | 50 | | | |
Ø Lemak sedang | 75 | | | |
Ø Tinggi lemak | 150 | | | |
III.Protein Nabati | 75 | | | |
IV.Sayuran : | | | | |
Ø Golongan A | - | - | - | - |
Ø Golongan B | 25 | 5 | 1 | - |
Ø Golongan C | 50 | 10 | 3 | - |
Bahan Makanan Penukar | Energi (kkal) | KH (g) | P (g) | L (g) |
V.Buah – buahan | 50 | 12 | -- | - |
VI. Susu | | | | |
Ø Tanpa lemak | 75 | 10 | 7 | - |
Ø Rendah lemak | 125 | 10 | 7 | 6 |
Ø Tinggi lemak | 150 | 10 | 7 | 10 |
VII.Minyak | | | | |
Ø Lemak tak jenuh | 50 | - | - | - |
Ø Lemak jenuh | 50 | - | - | - |
VIII.Makanan tanpa kalori | - | - | - | - |
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN
Bahan makanan yang dianjurkan untuk diet Diabetes Melitus adalah sebagai berikut:
- Sumber karbohidrat kompleks seperti : nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi, dan sagu
- dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll
- Dianjurkan banyak memakan whole food, (whole grain, whole wheat, beras merah, beras tumbuk, sorghum, bulgur, oats dan sejenisnya) dan sayuran segar/organik
- Sangat disarankan untuk mengkonsumsi variasi makanan dengan perbandingan antara karbohidrat dan gula yang terbatas, daging atau protein sangat rendah lemak/tanpa lemak, daging rendah lemak, buah-buahan segar, susu skim fat
- Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu, dan kacang-kacangan
- Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan dibakar
- Bawang merah dan putih (berkhasiat 10 kali bawang merah)serta buncis baik sekali jika ditambahkan dalam diet diabetes karena secara bersama-sama dapat menurunkan kadar lemak darah dan glukosa darah
- Sayuran berwarna hijau gelap dan jingga seperti wortel, buncis, bayam, caisim bisa dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, begitu pula dengan buah-buahan segar.
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN (DIBATASI/DIHINDARI)
v Penderita diabetes mellitus harus menghindari mengkonsumsi gula sederhana, makanan
yang manis-manis,dan makanan yang banyak tepung.
v Mengandung banyak lemak seperti minyak, krim, keju, mentega, margarin, mayones, alpukat, zaitun, daging dan permen. Permen termasuk kue, kue kering, kue, es krim, kue dan sirup.
v Mengandung banyak natrium seperti keju, margarin dan mentega.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah kami sajikan, maka kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah ( Hiperglikemia ), baik absolute maupun relative. Untuk penderita DM sebaiknya menghindari makan yang mengandung gula yang tinggi, lemak dan natrium. Sampai saat ini penyakit diabetes mellitus tidak bisa di sembuhkan, tetapi dengan berbekal dengan pengetahuan yang cukup dan keinginan yang kuat maka penyakit diabetes mellitus ini dapat dikendalikan.
B. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini adalah Untuk menghindari penyakit ini disarankan untuk menjaga pola makan , olah raga secara teratur 3 X / minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar